Kisah Ashabul Kahfi

Kisah Ashabul Kahfi terdapat dalam Al Quran surat Al Kahfi dari ayat ke-9 sampai ayat ke 26. Asbabun nuzul turunnya ayat tersebut adalah saat Rosullulloh SAW ditanya oleh beberapa orang yahudi. Yahudi tersebut penasaran dengan kenabian Rosululloh Muhammad SAW, apakah benar atau tidak dengan turunnya wahyu kepada Nya. Sehingga mereka orang yahudi bertanya kepada Nabi, untuk menceritakan 7 pemuda yang mengasingkan diri demi mempertahankan keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT, jika nabi benar dalam menceritakan maka orang orang yahudi tersebut akan mengikuti ajaran Rosululloh dan menjadi Islam.
kisah lengkap ashabul kahfi

Setelah itu, Rosululloh SAW berdoa kepada Allah SWT dan Allah SWT menjawabnya dengan wahyu tentang kisah Ashabul Kahfi pada surat Al Kahfi. Menurut beberapa sumber, kisah Ashabul Kahfi terjadi di gua, ada 3 pendapat yang berbeda tentang lokasi gua Ashabul Kahfi yaitu Gua di Efesus, Gua di Damsyik, dan gua di Amman.Berikut kisah lengkap kisah Ashabul Kahfi sesuai kisah dalam Al Quran.

Kisah Para Ashabul Kahfi


Hiduplah zaman dahulu seorang raja yang sangat zalim dan kejam yang bernama raja Dikyanus. Sebelum raja Dikyanus berkuasa, rakyat kerajaan tersebut merupakan rakyat yang beriman kepada Alloh. Namun semuanya berubah setelah Dikyanus berkuasa, rakyat menjadi sangat patuh pada Dikyanus sebab jika ada yang membantah akan langsung dibunuh secara kejam. Mereka dipaksa mengagungkan raja mereka sebagai tuhan mereka dan Allah SWT pun mereka tinggalkan.

Namun berbeda dengan rakyat kebanyakan yang menjadi patuh kepada raja zalim itu, ada 7 pemuda yang menentang kekuasaan zalim raja Dikyanus. Keimanan mereka pun akhirnya diketahui oleh raja Dikyanus, Dikyanus pun berang tidak terkira, Dikyanus langsung memerintahkan bala tentaranya untuk mencari 7 pemuda tadi dan membawanya ke hadapan raja. Dikyanus menawari berbagai macam kesenangan dunia kepada 7 pemuda tadi mulai dari jabatan, kekayaan, wanita dan lain lain, namun semuanya ditolak mentah mentah oleh mereka.

Pemuda beriman tersebut lebih memilih mempertahankan keimanan daripada menjadi penyembah selain Allah SWT. Mereka tidak ditahan, namun dilepas oleh Dikyanus untuk memberi kesempatan pada pemuda pemuda itu berubah pikiran. Di akhir pertemuan tersebut, Dikyanus mengancam akan membunuh ke 7 pemuda jika tidak segera merubah keyakinan mereka.

Apakah pemuda tersebut takut dan akhirnya menjadi pengikut raja Dikyanus? Tidak, mereka sama sekali tidak berpikir untuk berubah keyakinan. Dengan ancaman Dikyanus, justru mereka semakin mantap dan yakin dengan keimanannya. Kematian adalah keniscayaan, mereka tidak takut dengan kematian sedikitpun. Sebagai usaha untuk mempertahankannya, mereka sepakat untuk hijrah, pindah ke tempat lain yang lebih baik dan mendukung keimanannya. 

Mereka akhirnya mengasingkan diri bertujuh dan 1 ekor anjing. Ketika sampai pada sebuah gua, mereka masuk ke dalamnya dengan maksud untuk beristirahat. Mereka akhirnya tidur di dalam gua itu. Dalam tidurnya, Allah SWT membolak balikkan tubuh pemuda tersebut ke kanan dan kekiri. Kasih sayang Allah SWT pada mereka juga diwahyukan dalam Surat Al Kahfi dengan memerintahkan matahari agar ketika terbit, cahayanya lebih condong ke arah kanan, sementara pada saat terbenam agar sinarnya meninggalkan dari kiri. Sehingga mereka tidur sangat lelap sekali.

Ditempat lain, raja Dikyanus sangat murka karena kepergian 7 pemuda beriman tersebut. Dan memerintahkan seluruh rakyat mencari 7 pemuda beriman. Dan mengiming-imingi rakyat dengan hadiah yang sangat besar bagi siapa yang berhasil menemukannya. Ternyata meskipun seluruh rakyat mencari, tidak satupun berhasil menemukannya. 

7 Pemuda beriman dalam kisah Ashabul Kahfi istirahat dengan tenang didalam gua. Mereka tidak merasa sama sekali jika istirahat tidur mereka sangat lama, 390 tahun. Mereka merasa hanya tidur dalam sekejap mata saja. Namun, mereka benar-benar selamat dari terkaman raja Dikyanus. Mereka bangun dari tidurnya saat kekuasaan telah berganti, dimana negeri telah dipimpin oleh raja yang memberikan kebebasan pada rakyatnya dalam hal keimanan. Karena rasa lapar yang amat sangat, mereka menjadi bertanya-tanya, sebenarnya kita tidur berapa lama. Antara satu pemuda dengan pemuda lainnya saling memberikan pendapat berapa lama mereka tidur, dan hanya Allah SWT lah yang tahu berapa lama mereka tidur.

Salah satu pemuda tersebut pergi keluar gua berniat untuk membeli makanan. Sepengetahuan pemuda itu, masih merasa berada di zaman raja Dikyanus, sehingga Dia berjalan dengan hati2. Ketika sampai dipasar dan hendak membayar makanan, pedagang makanan terheran-heran dengan bentuk uang yang diberikan pemuda itu. Pedagang makanan pun akhirnya memanggil pengawas pasar dan berharap akan menyelesaikan persoalannya. Pengawas membawa pemuda itu ke hadapan raja dan pemuda itu akhirnya menceritakan asal usulnya. Betapa terkejutnya raja dengan kisah yang diceritakan oleh pemuda beriman. Dan raja menceritakan bahwa raja Dikyanus yang bengis telah mati pada 309 tahun yang lalu.

Istana kerajaan menjadi hening dan penuh haru dengan adanya pemuda beriman telah mempertahankan keimanannya dari raja yang kejam dan bengis dan sekarang berada ditengah-tengah mereka. Pemuda itu mengajak semua orang agar terus beriman kepada Allah SWT dan jangan sekali kali tunduk pada selain Allah SWT. Raja yang soleh mengajak para pemuda untuk pindah ke istana, namun 7 pemuda Ashabul Kahfi menolak dengan halus dan lebih memilih tinggal di gua. Hingga akhirnya Allah SWT mewafatkan  ke tujuh pemuda tadi. Demikian kisah Ashabul Kahfi yang penuh hikmah.

Hikmah Yang Terkandung

 Sekejam dan seberkuasa apapun manusia tidak ada yang bisa menyaingi kekuasaan Allah SWT. Cukup berserah diri pada Allah SWT karena sesungguhnya kematian adalah keniscayaan, kita tidak perlu takut dengan kematian sedikitpun. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutorial Menginstal Debian

Perkenalan